Perbedaan Kue Rangi Dan Kue Pancong

Perbedaan Kue Rangi Dan Kue Pancong – Sama-sama masakan tradisional Betawi, kue pancong dan kue rangi hampir tidak ada perbedaan tampilan ya, sama-sama berbentuk setengah lingkaran dengan kulit berwarna putih kecokelatan. Cara pembuatannya juga mirip, bakar adonan yang sudah dimasukkan ke dalam cetakan.

Tentunya banyak orang yang sering bingung dan membandingkan kue pancong dengan kue ranggi. Selain itu, kedua jajanan ini berasal dari daerah yang sama, dan menggunakan kacang-kacangan sebagai bahan utamanya.

Perbedaan Kue Rangi Dan Kue Pancong

Terlepas dari semua persamaan tersebut, kue pancong dan kue Rangi ternyata memiliki perbedaan yang cukup mencolok lho. Baik dari segi rasa, tekstur, maupun cara penyajiannya. Perbedaan kedua jajanan tradisional tersebut hanya terasa pada saat kita makan.

Jajanan Jajanan Punya Bentuk Mirip Dengan Keunikan Berbeda, Kamu Suka Yang Mana?

Kue Pancong dan Kue Rangi menggunakan kelapa sebagai bahan bakunya, namun ternyata jenis tepung dan bahan yang ditambahkan pada campurannya sangat berbeda lho. Jika kue pancong menggunakan tepung beras, maka kue rangi menggunakan tepung sagu. Selain itu, adonan kue pancong juga menggunakan santan agar rasanya lebih enak.

Meski sama-sama berbentuk setengah lingkaran, ternyata jenis cetakan yang digunakan keduanya tidak sama. Kue pancong menggunakan cetakan yang cekung dan dalam seperti pukis. Sebaliknya, cetakan yang digunakan untuk membuat kue kisaran lebih kecil dan lebih pendek.

Karena menggunakan jenis cetakan yang berbeda, tentu saja ukuran kue pancong dan kue rangi berbeda. Kue pancong lebih tebal dan padat. Sedangkan ukuran kue rangi lebih tipis dan kecil, namun lebih panjang dan lebar dibandingkan dengan kue pancong.

Kue pancong rasanya lebih enak dari kue Rangi. Hal ini disebabkan adanya penambahan santan pada adonan yang menghasilkan rasa gurih dan asin. Sedangkan kue rangi lebih didominasi rasa manis karena penambahan saus gula merah dalam penyajiannya.

Hayooo..apa Bedanya Kue Pancong, Rangi, Dan Bandros?

Selain rasa, komposisi bahan adonan kedua jajanan khas Betawi tersebut juga mempengaruhi strukturnya. Kue pancong misalnya, memiliki tekstur kulit yang renyah dan lebih renyah karena campuran santannya. Berbeda dengan kue rangi yang cenderung lebih kenyal dan lembut karena menggunakan tepung sagu atau tepung tapioka untuk membuat adonannya.

Nah, perbedaan yang paling mencolok antara kue pancong dan kue rangi adalah cara penyajiannya. Kue pancong biasanya disajikan dengan taburan gula pasir di atasnya, sedangkan kue rangi diolesi kuah gula merah kental yang terbuat dari campuran gula cair dan tepung terigu.Meski masakan Indonesia cukup berbeda, namun tak luput dari kesamaan. Anda setuju, bukan? Terkadang, saat membeli beberapa jajanan, Teman Traveler teringat kue lain karena tampilannya sama, atau rasanya mirip. Sekarang! Jajanan ini memiliki bentuk yang mirip dan hadir dengan keunikan yang berbeda, lho. Penasaran? Deskripsi ini akan menjawab Sobat Traveler. Mari dengarkan!

Kue Rangi merupakan kue tradisional Betawi yang mulai langka. Kue berbentuk setengah lingkaran ini terbuat dari campuran tepung kanji dan parutan kelapa yang dipanggang di atas kompor dengan cetakan khusus. Kue ini enak disajikan dengan pasta gula merah yang terkadang dicampur dengan irisan nangka, durian atau nanas. Rasanya gurih bercampur legit. Oleh karena itu, selain Gado-gado dan Kerak Telor, masyarakat Betawi juga memiliki jajanan tradisional yang tak kalah nikmat.

Kue Pancong, Bandros atau Gonjing, merupakan jajanan yang berasal dari daerah Jawa Barat. Jajanan ini memiliki bentuk yang mirip dengan Kue Rangi, terbuat dari campuran tepung beras, santan, dan parutan kelapa. Kalau Kue Rangi teksturnya kering, Pancong tidak. Spesies pelengkap juga berbeda. Kue Pancong yang ditaburi gula. Kedua jajanan ini memiliki bentuk yang mirip, memiliki karakteristik yang berbeda.

Berbagai Kue Berbahan Kelapa Parut Khas Indonesia, Pernah Coba Yang Mana?

Terbang ke Ambon Sobat Traveler jangan lupa untuk mencicipi Kue Gula Sagu. Bentuk dan teksturnya mirip dengan Kue Rangin. Tapi tidak dengan bahan-bahannya. Kue Gula Sagu Ambon ini terbuat dari sagu yang dipres dan diisi dengan gula aren. Rasanya manis. Cocok disantap dengan kopi atau teh di sore hari.

Selain itu, makanan ringan yang memiliki bentuk yang mirip dengan Rangin, Pancong dan Kue Sagu Gula Ambon adalah Kue Pukis. Perbedaannya terlihat dari bahannya. Pukis terbuat dari tepung terigu, telur, gula, ragi dan santan. Kemudian adonan dimasak di atas cetakan setengah lingkaran. Saat ini Kue Pukis sangat bervariasi, terutama pilihan toppingnya. Makan kue ini tidak cukup!

Kue Balok bentuknya hampir sama dengan Kue Pukis, hanya saja bentuknya lebih besar dan lebar, serta agak persegi. Bahan-bahannya kurang lebih sama. Ini adalah tepung, baking soda, telur dan banyak bahan lainnya. Makanan Balok juga mulai diciptakan dalam berbagai varian.

Kelima jajanan ini memiliki bentuk yang mirip, namun tetap memiliki keunikan yang berbeda dan penggemarnya masing-masing. Yang jelas semuanya enak dan kenyang. Bagaimana? Teman seperti apa yang disukai Traveler? Makanan tradisional pun memiliki banyak jenis dengan cita rasa yang berbeda-beda. Namun, biasanya ada beberapa kue yang sekilas mirip meski berasal dari daerah yang berbeda. Seperti contohnya kue pancong, rangi, bandros, bahkan gandos. Meski sekilas mirip dan banyak yang sulit membedakannya, namun jenis kue ini memiliki banyak perbedaan yang bisa dikenali sehingga Anda bisa mengetahui perbedaannya.

Tips Membuat Kue Pukis Yang Lembut Dan Empuk

Hal pertama yang membedakan jenis kue pancong, rangi, bandros, bahkan gandos adalah daerah asalnya. Seperti diketahui, kue pancong merupakan kue tradisional yang berasal dari Betawi. Kue ini termasuk kue yang bisa ditemukan di pasar tradisional atau bisa dibuat sendiri. Bahkan sekarang sudah banyak variasi baru dari kue ini, seperti pancong funu yang memiliki tambahan rasa yang bisa disesuaikan dengan selera. Selain kue pancong, rangi juga berasal dari Betawi. Sedangkan kue gandos berasal dari Jawa Tengah, dan kue bandrol berasal dari Jawa Barat.

Semua kue ini memiliki bahan utama kelapa dan tepung. Tapi untuk kue pancong bahannya ada dari tepung beras, santan, garam, gula dan parutan kelapa. Untuk kue Rangi dari tepung sagu, garam dan kelapa parut. Kue gandos menggunakan tepung beras, santan, garam, gula pasir, kelapa parut dan telur ayam. Sedangkan bandros terbuat dari tepung beras, tepung tapioka, santan, garam dan parutan kelapa. Rasa kuenya juga berbeda yaitu kue pancong dan bandros memiliki rasa gurih dan asin, sedangkan kue rangi dan gandos memiliki rasa yang manis.

Terakhir, perbedaannya juga dari ukuran karena memiliki model yang berbeda. Cetakan kue pancong menggunakan cetakan kue pukis seperti kue bandros dan kue gandos. Sedangkan untuk makanan range digunakan bentuk yang lebih kecil dan pendek.Jika kita menelusuri Nusantara, kita akan menemukan ragam kuliner khas. Dengan cara yang unik, sejalan dengan kehidupan manusia yang terkadang berpindah-pindah dan selalu berinteraksi dengan orang lain, kita menemukan kesamaan kuliner antar tempat.

Tidak perlu jauh-jauh, misalnya pengalaman saya sendiri pindah dari Jawa Timur ke Jawa Barat. Saat rindu dengan kuliner khas Jawa Timur, pria itu melihat sebuah gerobak bertuliskan Ranggi. “Dengar, Rangin

Takjil Khas Betawi Yang Banyak Dicari, Mana Favoritmu?

Rangin adalah sejenis kue yang terbuat dari campuran parutan kelapa muda, tepung beras dan air yang dipanggang dalam cetakan seperti cetakan kue pukis. Rangin yang saya kenal di Jawa Timur kurus dan

. Ini adalah salah satu foto Kue Rangin yang dikirim oleh kakak saya di Jawa Timur untuk membuat saya rindu kampung halaman. Bagaimana bisa…

Ternyata Kue Rangi yang dibeli suami saya tidak sama dengan Kue Rangi di ingatan kami. Meski bentuknya mirip, bahan dan rasanya sangat berbeda. Kue ini terbuat dari tepung sagu, tapi juga dicampur dengan parutan kelapa. Bentuknya padat berisi jaringan lunak. Keistimewaan yang sangat mengesankan adalah penyajiannya yang dilengkapi dengan kuah gula merah yang kental. Tampilannya mirip dengan foto di bawah ini:

Kue ini memiliki rasa yang enak dan aroma yang harum karena dimasak untuk dipanggang dengan bahan bakar kayu. Namun, sangat berbeda dengan Rangin, sehingga tidak bisa menyembuhkan keinginan kita.

Kue Rangi Yang Kian Langka

Suatu hari, di stasiun, tanpa sengaja mata suami saya tertuju pada dagangan penjual Kue Pancong. “Terlihat begitu Rangin,” pikirnya. Jadi dia juga membeli sebagai oleh-oleh untuk kami di rumah. Seperti inilah tampilannya:

Dan, bagaimana hasilnya? Apakah Kue Pancong sama dengan Rangin? Dari bentuknya, Kue Pancong lebih tebal dan lebih besar dari Rangin. Jadi teksturnya tidak serenyah Rangin. Tapi, ketika saya mencicipinya, rasanya persis sama dengan Rangin! Ah, senangnya bisa bernostalgia lagi. Dan jujur ​​saja, sekarang saya lebih suka versi Kue Pancong daripada rangin karena badan mimbarnya sangat memuaskan untuk dinikmati. Ha ha ha…

Ketika saya membagikan temuan saya di media sosial, saya menemukan bahwa Kue Pangin atau Kue Pancong ini juga dikenal di berbagai daerah dan memiliki banyak julukan. Orang Bojonegoro menyebutnya Tratak Jaran, sedangkan orang Bali menyebutnya Daluman. Berbeda dengan Jawa Tengah dan Yogyakarta yang biasa disebut Kue Gandos, sedangkan Bandung disebut Bandros, berbeda dengan Cirebon yang mengenalnya dengan nama Gonjing.

Selain itu di Samarinda juga ada yang namanya Kue Keroncong dan di Makassar namanya lebih variatif lagi. Ada yang bilang Kue Baroncong, Buroncong, Beroncong, Garoncong, Geroncong atau Ganco. Hanya saja kue ini terbuat dari tepung terigu, bukan dari tepung beras seperti yang beredar di daerah-daerah pada paragraf sebelumnya.

Perbedaan Kue Pukis, Kue Bandros Dan Kue Rangi

Wah, ternyata kuliner Indonesia sangat beragam. Dari satu jenis makanan bisa muncul banyak nama dan variasi. Terkadang, kita juga perlu mempelajari nama-nama kuliner yang dikenal di daerah setempat agar tidak terjadi kesalahpahaman. Seperti Ronde dan Angsle misalnya. Putaran yang dikenal di Surabaya disebut Angsle di Mojokerto. Sebaliknya, Angsle yang dikenal di Surabaya justru disebut bulat oleh masyarakat Mojokerto.

Atau ketika saya bingung karena saya tidak setuju dengan teman-teman saya tentang bakwan. Yang saya tahu, sebagai warga Jawa Timur, bakwan adalah sejenis bakso. Namun di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta, ternyata bakwan adalah sejenis sayur isi goreng yang biasa kita kenal dengan sebutan Ote-Ote. Hehehe…

. Variasi yang berbeda, bahkan kadang-kadang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *